PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Kelas
Dosen Pengampu : Bpk Isa Ansori
Disusun oleh :
Siti
Maisaroh 1401411372
Airendra
Nurika H 1401411392
Nina
Rahmawati 1401411398
Maulana
Dias P 1401411437
Febriyanti
Gita P 1401411546
KELOMPOK: 1
Rombel : 06
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR S1
FAKUKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Disiplin bagi peserta didik adalah hal
yang rumit untuk di pelajari sebab di siplin merupakan hal yang kompleks dan
banyak kaitannya yaitu berkait antara pengetahuan, sikap dan perilaku.
Kebenaran, kejujuran tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong
menolong, dan sebagainya adalah beberapa aturan di siplin kemasyarakatan yagn
harus di pelajari / di ketahui, disikapi, dan di tegakkan oleh para siswa.
Peserta didik belajar beberapa hal
dengan cara mendengarkan misalnya, tetapi mereka lebih suka mengingat dan
bertindak dengan kata – kata dan gagasan mereka sendiri. Dari sini peserta
didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam menyusun tata
tertip mereka itu. Walaupun demikian, guru harus mengarahkan dan menetukan
tindakan – tindakan apa yang akan di ambil bila tata tertip di langgar,
sehingga di siplin tetap dapat di tegakkan.
Terpeliharanya di siplin tidak lepas
dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan para pihak. Peserta didik memiliki
banyak kepentingan, guru memiliki banyak kepentingan, demikian pula sekolah.
Permasalahannya adalah bagaimana kepentingan – kepentingan dari masing – masing
pihak dapat terpenuhi dan dapat di selaraskan agar tidak jadi bentrokan.
Tidak terpenuhi kepentingan / kebutuhan
oleh para pihak akan timbul gangguan yang mengganggu tatanan hidup dalam
berinteraksi atau dalam berproses misalnya, dalam proses pembelajaran. Di
samping itu, para guru / sekolah perlu mencermati kepentingan / kebutuhan dalam
memahami sumber – sumber pelanggaran disiplin. Dengan di ketahuinya sumber
gangguna disiplion maka akan diketahui pula secara teroritis cara
penanggulangan.
Disiplin yang baik adalah terjelmanya
aktivitas yang mampu mengatur diri kepada terciptanya pribadi dan potensi
social berdasar pengalaman – pengalamannya sendiri. Pemeliharaan disiplin
dewasa ini pada dasarnya adalah bagai mana membantu anak mengembangkan disiplin
dan menerima pusat pengendalian disiplin.
Dalam hal ini perlu diingat bahwa (1) di
siplin di pertimbangkan sebagai kecendrungan dari para peserta didik menyetujui
harapan para guru, (2) disiplin merupakan alat bantu menumbuhkan gagasan
mukhtahir dan seleksi praktik – praktik baru, dan (3) pelayanan yang lanyak
cenderung menumbuhkan kualitas disiplin.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian disiplin kelas?
2.
Apa hubungan disiplin dengan hak,kebutuhan siswa dan tampilan
guru?
3.
Apa saja sumber pelanggaran disiplin?
4.
Bagaimana sekolah menjalin hubungan dengan masyarakat?
5.
Bagaimana implementasi
Peraturan dan Tata Tertib Kelas?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan pengertian disiplin kelas
2. Menjelaskan hubungan antara disiplin dengan
hak,kebutuhan siswa juga tampilan guru
3. Mengetahui faktor-faktor terciptanya pelanggaran
disiplin
4. Mengetahui hubungan sekolah dengan masyarakat
5. Mengetahui implementasi peraturan dan tata tertib
dalam kelas
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Disiplin Kelas
Disiplin adalah pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat
yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk
menunaikantugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan. Sikap disiplin
yang dilakukan seseorang sebenarnya adalah suatu tindakan untuk memenuhi
tuntutan nilai tertentu. Nilai-nilai tersebut dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Nilai-nilai keagamaan
atau nilai-nilai kepercayaan
b. Nilai-nilai
tradisional
c. Nilai-nilai kekuasaan
d. Nilai-nilai
subjektif
e. Nilai-nilai rasional
Jadi,disiplin kelas dapat diartikan dimana
tercipta keadaan tertib dalam suatu kelas yang didalamnya tergabung atas guru
dan siswa yang taat pada tata tertib yang telah ditetapkan (Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen, 1996;10)
B.
Hak,
Kebutuhan Siswa dan Tampilan Guru Hubungannya dengan Disiplin
Beberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin adalah (1)
hak menyelesaikan pendidikan dengan sebaik-baiknya, (2) hak persamaan
kedudukan ataukebebasan dari diskriminasi dalam kelompok, (3) hak berekspresi
secara pribadi, (4) hak keleluasaan pribadi, dan (5) hak menyelesaikan
(studi) secara cepat (Mc Neil danWiler,1990). Kebutuhan para siswa adalah
faktor yang relevan dalam menentukan banyak sistem disiplin kelas atau sekolah.
C.
Sumber Pelanggaran Disiplin
Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulnya
masalah-masalah yang dapat mengganggu terpeliharanya disiplin. Menurut
Ekosiswoyo dan Rachman (2000:100-105), contoh-contoh sumber pelanggaran disiplin
antara lain:
a.
Dari sekolah, contohnya:
1) Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa
mendiktekan kehendaknya tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Perbuatan seperti
itu mengakibatkan siswa menjadi berpura-pura patuh, apatis atau sebaliknya. Hal
itu akan menjadikan siswa agresif, yaitu ingin berontak terhadap kekangan dan perlakuan yang tidak manusiawi yang
mereka terima.
2) Guru yang membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan mata pelajaran
daripada siswanya.
3) Lingkungan sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah
(akan libur atau sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal
yang kaku atau jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, suasana yang gaduh,
4) Sekolah/guru kurang melibatkan dan mengikut sertakan peserta didik dalam
keikutsertaannya dalam bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah sesuai
dengan kemampuannya.
5) Sekolah/guru kurang memperhatikan latar belakang kehidupan peserta didik
dalamkeluarga ke dalam subsistem kehidupan sekolah.
6) Sekolah kurang mengadakan kerja sama dengan orang tua dan antara keduanya
juga saling melepaskan tanggung jawab.
b.
Dari keluarga,
contohnya:
1) Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian,ketidak teraturan,
pertengkaran, masa bodoh, tekanan, dan sibuk urusannya masing-masing.
2) Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal,
lingkungan bising, dan lingkungan minuman keras.
D. Membina Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.
Hubungan sekolah dengan orang tua siswa
Hubungan sekolah dengan orang tua dapat dijalin melalui sarana wadah
perkumpulan orang tua siswa, guru atau tenaga kependidikan lainnya dinamakan
Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan. Dengan adanya hubungan antara sekolah
dengan orang tuatersebut maka manfaat yang diharapkan diperoleh adalah:
1. Orang tua siswa mengetahui tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
sekolah,
2. Sekolah mengetahui semua kegiatan orang tua dan para siswa dirumah,
3. Orang tua siswa mau memberi perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan
sekolah
.
b.
Hubungan sekolah dengan
Instansi terkait
Hubungan yang dijalin dan upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah,
antara lainsebagai berikut:
1. ikut serta dalam kegiatan yang diadakan pemerintah, sepanjang tidak
mengganggu proses belajar mengajar
2. pada saat yang diperlukan, Kepala Sekolah atau guru yang ditunjuk
mengadakankunjungan ke Instansi Pemerintah sebagai salah satu cara pendekatan
dari pihak sekolah,
3. Sekali-kali dapat mengundang Pejabat Pemerintah di luar Depdikbud sebagai
pembinadalam upacara bendera.
c.
Hubungan sekolah dengan
dunia usaha dan tokoh masyarakat
Program ini dapat dilaksanakan dalam bentuk:
1. Mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah wawasan pengetahuan
parasiswa,
2. Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil dalam bidangnya untuk memberikan
ceramah di sekolah.
d.
Hubungan sekolah dengan
Lembaga Pendidikan Lain
1. mengadakan kunjungan antar sekolah untuk saling bertukar pengalaman,
2. menjalin kerja sama dalam upaya saling mengembangkan pendidikan di
sekolahnya masing-masing,
3. memberikan informasi tentang perkiraan jumlah lulusan sekolah kepada
lembaga pendidikan setingkat diatasnya,
4. mengundang pimpinan lembaga pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya
untuk memberikan ceramah tentang perkembangan pendidikan sesuai dengan
jenjangnya.
E.
Peraturan dan Tata Tertib Kelas
Sekolah adalah tempat utama untuk melatihkan dan memahami pentingnya
disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Dengan peraturan dan tata tertib kelas
yang diterapkan setiap hari dan dengan kontrol yang terus menerus maka siswa
akan terbiasa berdisiplin. Tata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk
aktivitas khusus. Misal: penggunaan pakaian seragam; mengikuti upacara
bendera; peminjaman buku perpustakaan.
Peraturan dan tata tertib kelas untuk sekolah dasar seperti yang tercantum
dalam Petunjuk Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar (Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen,1996:79-81) antara lain memuat hal hal sebagai berikut ini.
- Masuk sekolah
a.
Siswa harus datang
selambat-lambatnya 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
b.
Siswa menaruh tas dan
alat tulis di laci meja masing-masing kemudian keluar kelas.
c.
Siswa yang mendapat
tugas jaga atau piket harus hadir lebih awal.
d.
Siswa yang sering
terlambat harus diberi teguran.
e.
Siswa yang tidak masuk
karena alasan tertentu harus memberi tahu sebelum maupun sesudahnya secara
lisan atau secara tertulis.
f.
Guru tidak boleh
terlambat atau absen tanpa izin.
- Masuk Kelas
a. Siswa segera berbaris di depan kelas ketika bel berbunyi.
b. Ketua kelas menyiapkan barisan.
c. Siswa masuk kelas satu per satu dengan tertib da duduk di tempatnya
masing-masing.
d. Guru memeriksa kerapian,kebersihan,dan kesehatan siswa satu per
satu,meliputi kebersihan kuku,kerapian rambut,kerapian dan kebersihan baju,dll.
- Di Dalam Kelas
a) Doa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa.
b) Siswa memberi salam kepada guru dan pelajaran dimulai.
c) Guru mencatat siswa yang tidak masuk di papan absen serta alasan atau
keterangan.
d) Pada saat pelajaran berlangsung siswa harus tetap tertib,tidak boleh
ribut,bercanda, atau melakukan kegiatan lain yang tidak ada hubunganya dengan
pelajaran.
e) Siswa tidak boleh meninggalkan kelas tanpa izin atau alasan tertentu.
f) Guru tidak diperkenankan meninggalkan kelas ketika pelajaran berlangsung
walaupun ada siswa yang mengerjakan tugas di luar kelas.
- Waktu Istirahat
1) Pada saat bel istirahat berbunyi siswa keluar kelas dengan tertib.
2) Guru keluar kelas setelah semua siswa sudah keluar kelas.
3) Siswa tidak boleh berada di kelas ketika istirahat.
4) Selama istieahat,siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa izin.
5) Pada saat bel masuk lagi berbunyi siswa masuk kelas dengan tertib dan duduk
dengan tenang di tempatnya masing-masing.
6) Sebaiknya guru sudah berada di dalam kelas dahulu menjelang bel masuk
berbunyi.
- Waktu Pulang
(a)
Ketika bel pulang
berbunyi,pelajaran berakhir dan di tutup dengan doa dan salam kepada guru.
(b)
Guru memberikan
nasihat,mengingatkan tugas,PR,dan sebagainya.
(c)
Siswa keluar kelas
dengan tertib.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Disiplin kelas sangatlah penting
dalam kegiatan belajar mengajar dalam lingkungan kelas maupun sekolah,agar
tercipta suasana yang kondusif dan tertib aturan antara guru dan peserta didik
yang selanjutnya membantu memaksimalkan tujuan pembelajaran yang telah
ditargetkan. Selain itu sekolah maupun masyarakat juga harus saling berhubungan
baik karena keduanya saling berkaitan dalam berlangsungnya pendidikan di
lingkungan tersebut.
Saran
Seorang guru harus mampu mengatur
kedisiplinan kelas antara peserta didik maupun guru itu sendiri,selain itu guru
maupun peserta didik harus menjunjung tata tertib yang sudah ada guna
menciptakan keteraturan dan ketertiban bersama.
DAFTAR
PUSTAKA
Ekosiswoyo,Rasdi dan
Maman Rachman. 2000. Manajemen Kelas
sesuai dengan kurikulum DII PGSD. Semarang: IKIP SEMARANG PRESS
Suharsimi Arikunto. 1993. Manajemen Kelas:122-123
http://www.scribd.com/doc/42445467/9/Sumber-Pelanggaran-Disiplin (diakses tanggal 8 November 2012 pukul 16.00 WIB)
http://www.scribd.com/doc/76253536/Bab-5-Managemen-Kelas (diakses tanggal 8 November 2012 pukul 16.00 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar